Jumat, 23 Desember 2016

SEJARAH KOPI DI INDONESIA



SEJARAH KOPI DI  INDONESIA

Kopi pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1696 dari jenis kopi Arabika. Kopi ini masuk melalui Batavia (sekarang Jakarta) yang dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda Adrian Van Ommen dari Malabar - India, yang kemudian ditanam dan dikembangkan di tempat yang sekarang dikenal dengan Pondok Kopi -Jakarta Timur, dengan menggunakan tanah partikelir Kedaung. Sayangnya tanaman ini kemudian mati semua oleh banjir, maka tahun 1699 didatangkan lagi bibit-bibit baru, yang kemudian berkembang di sekitar Jakarta dan Jawa Barat antara lain di Priangan, dan akhirnya menyebar ke berbagai bagian dikepulauan Indonesia seperti Sumatera, Bali, Sulawesi dan Timor. Kopi pun kemudian menjadi komoditas dagang yang sangat diandalkan oleh VOC. Tahun 1706 Kopi Jawa diteliti oleh Belanda di Amsterdam, yang kemudian tahun 1714 hasil penelitian tersebut oleh Belanda diperkenalkan dan ditanam di Jardin des Plantes oleh Raja Louis XIV.
Ekspor kopi Indonesia pertama kami dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan dalam kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton / tahun. Hindia Belanda saat itu menjadi perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia, yang menjadikan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 – 1780. Kopi Jawa saat itu sangat tekenal di Eropa, sehingga orang-orang Eropa menyebutnya dengan “ secangkir Jawa”. Sampai pertengahan abad ke 19 Kopi Jawa menjadi kopi terbaik di dunia. Produksi  kopi  di Jawa mengalami peningkatan yang cukup siginificant, tahun 1830 – 1834 produksi kopi Arabika mencapai 26.600 ton, dan 30 tahun kemudian meningkat menjadi 79.600 ton dan puncaknya tahun 1880 -1884 mencapai 94.400 ton. Selama 1 3/4 (Satu – tiga perempat) abad kopi Arabika merupakan satu-satunya jenis kopi komersial yang ditanam di Indonesia. Tapi kemudian perkembangan budidaya kopi Arabika di Indonesia mengalami kemunduran hebat, dikarenakan serangan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix) , yang masuk ke Indonesia sejak tahun 1876. 

Akibatnya kopi Arabika yang dapat bertahan hidup hanya yang berada pada ketinggian 1000 m ke atas dari permukaan laut,  dimana serangan penyakit ini tidak begitu hebat.  Sisa-sisa tanaman kopi Arabika ini masih dijumpai di  dataran tinggi ijen (Jawa Timur) , Tanah Tinggi Toraja ( Sulawesi Selatan), lereng bagian atas Bukit Barisan ( Sumatera) seperti Mandhailing, Lintong dan Sidikalang di Sumatera Utara dan dataran tinggi Gayo di Nangroe Aceh Darussalam. Untuk mengatasi serangan hama karat daun kemudian Pemerintah Belanda mendatangkan Kopi Liberika (Coffea Liberica) ke Indonesia pada tahun 1875. Namun ternyata jenis ini pun juga mudah diserang penyakit karat daun dan kurang bisa diterima di pasar karena rasanya yang terlalu asam. Sisa tanaman Liberica saat ini masih dapat dijumpai di daerah Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan. Usaha selanjutnya dari Pemerintah Belanda adalah dengan mendatangkan kopi jenis Robusta ( Coffea Canephora) tahun 1900, yang ternyata tahan terhadap penyakit karat daun dan memerlukan syarat tumbuh serta pemeliharaan yang ringan , sedangkan produksinya jauh lebih tinggi .

Maka kopi Robusta menjadi cepat berkembang menggantikan jenis Arabika khususnya di daerah – daerah dengan ketinggian di bawah 1000 m dpl dan mulai menyebar ke seluruh daerah baik di Jawa, Sumatera maupun ke Indonesia bagian timur. Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
http://www.aeki-aice.org/page/sejarah/id

Rabu, 21 Desember 2016

Bom Besar Di Tangsel

Kapolri: Di Tangsel Ditemukan Minimal 3 Bom Pipa




Jakarta - Tim Detasemen Khusus Antiteror Markas Besar Kepolisian RI hari ini melumpuhkan jaringan teroris di tiga tempat berbeda, yakni di Tangerang Selatan, Banten; Payakumbuh, Sumatera Barat dan Deli Serdang, Sumatera Utara.

Di Babakan, Setu, Tangerang Selatan polisi menggerebek sebuah rumah kontrakan yang ditempati tiga terduga jaringan teroris. Penggerebekan dilakukan setelah satu jam sebelumnya dilakukan penangkapan terhadap anggota jaringan lainnya yang bernama Adam.

Polisi terpaksa menembak tiga terduga teroris di rumah kontrakan karena mereka berusaha melemparkan bom ke arah polisi. Beruntung bom tidak meledak.

Setelah ketiganya berhasil dilumpuhkan polisi menemukan barang bukti berupa 1 senjata api serta minimal 3 bom pipa. "Total yang ditangkap di wilayah Tangerang Selatan 4, 1 dalam keadan hidup, 3 meninggal dunia tertembak dengan barang bukti 1 senjata api dan minimal 3 bom pipa," kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016).

Tito menyebut sementara ini menemukan minimal 3 bom pipa, karena saat ini masih terus dilakukan penelitian terkait jumlah bom. Menurut Tito bom yang ditemukan berdaya ledak rendah low explosive karena berbahan potasium nitrat. "Sementara ini diduga low explosive karena ditemukan potasium nitrat," kata Tito.
(erd/bag)
https://news.detik.com/berita/d-3377164/kapolri-di-tangsel-ditemukan-minimal-3-bom-pipa?_ga=1.4585395.1232326116.1468809417

Kamis, 14 November 2013

Knowledge management

Nama : Anggit Wiyatmoko
Nim    : 201183036

Kasus.
Sebagai seorang Manajer HRD di perusahaan yang sedang berkembang Hilman direpotkan dengan adanya pegawai dibagian pengembangan produk yang keluar untuk pindah ke tempat kerja yang lain. Kejadian tersebut tidak hanya membuat repot di bagian dimana si pegawai tersebut tinggalkan tapi mulai mengganggu bagian lain yang produk dan proses kerjanya sangat tegantung kepada bagian yang ditinggalkan tersebut. Perusahaan sangat terpukul karena orang tersebut merupakan orang andalan yang sudah lama bekerja dan telah cukup banyak dikembangkan kompetensinya oleh perusahaan dan dengan biaya yang sangat mahal pula. Pegawai tersebut telah berulang kali diikut sertakan pada pelatihan yang cukup intensif diberbagai negara. Selama ini keahliannya hanya dimiliki oleh orang tersebut, kalaupun ada pengetahuan yang dimiliki oleh rekan kerjanya, pengetahuan tersebut tidaklah lengkap dan utuh. Hilman dihadapkan atas tuntutan pihak manajemen yang mengharapkan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi lagi. Tetapi masalahnya mencari orang yang loyal sepenuhnya terhadap perusahaan pada jaman sekarang ini sangatlah susah. Layaknya manajemen pemain sepakbola, loyalitas pemain bukan hanya pada kesebelasan negaranya tetapi lebih didasarkan kepada profesi nya, sehingga seorang pemain bisa dipakai dan disewa siapa saja dan negara mana saja sesuai dengan keinginan si pemain apabila bayarannya cocok. Kejadian tersebut juga membuat Hilman harus berpikir kembali dalam melakukan pengembangan melalui pelatihan atau diklat bagi pegawainya. Apakah lebih baik mencari pegawai yang sudah berpengalaman dengan kompetensi yang dibutuhkan tetapi harus membayar mahal? atau mengembangkan pegawainnya sendiri (dengan harapan pegawai tersebut tidak akan pindah ke tempat lain)?

PERMASALAHAN UMUM PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT DAN PEMECAHANNYA.

Meskipun KM memang dibutuhkan guna meningkatkan kinerja dan daya saing dari organisasi, namun diakui bahwa ada beberapa hal yang menyulitkan organisasi dalam menerapkannya. Kesulitan tersebut lebih banyak disebabkan oleh oleh ketidak tahuan atau kebingunan bila dibandingkan masalah teknik dan teknologi penerapnnya. Pertanyaan-pertanyaan menjadi sering timbul di organisasi tentang kegunaan dari penerapan KM. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul itu berkisar atas masalah-masalah seperti, ketidaktahuan akan manfaat, motivasi, konflik kebiasaan, jenis pengetahuan, serta pembenaran atas penerapan KM.
Ketidak tahuan organisasi tentang “pengetahuan apa yang berguna untuk dibagi dengan yang lain” adalah masalah yang sering dihadapi organisasi. Kesalahan dalam penentuan pengetahuan yang akan dikelola akan menimbulkan kerugian tidak hanya biaya tetapi juga waktu. Pertanyaan apakah pengetahuan yang berguna untuk seseorang juga akan berguna bagi orang yang lain? Berapa banyak orang yang akan menggunakan pengetahuan tersebut?, sehingga perlu dikelola dan disebarkan kepada oranng lain haruslah dijawab sebelum diciptakannya sistem KM.
Bagi beberapa pegawai memberikan pengetahuan yang khusus dimilikinya untuk dipelajarai dan diketahui oleh orang lain bisa saja berakhir pada rusaknya motivasi dan prestasi kerja dari pegawai tersebut. Ada anggapan bahwa memberikan pengetahuan kepada orang lain sama saja dengan siap-siap untuk tidak diperlukan lagi. Ketidakjelasan penentuan imbal balik atas apa yang diberikan atau dikorbankan pegawai tersebut guna kepentingan organisasi menjadi alasan mengapa sesorang kemudian menjadi resisten dan tidak mendukung program KM. Pertanyaan “apakah kalau saya memberikan pengetahuan tersebut saya akan mendapatkan tambahan imbalan, kenaikan pangkat, atau kondite yang baik atau malahan mungkin saja dipindah atau dikeluarkan dari organisasi karena tidak mempunyai daya tawar lagi?” adalah pertanyaan yang lazim dikemukann oleh si pemilik pengetahuan.
Masalah lainnya adalah mengenai kebiasaan dan budaya organisasi. Organisasi yang tidak terbiasa memilki budaya sharing informasi, kerjasama antar fungsi, serta antar sektor akan sulit sekali menerima konsep KM ini. Banyak organisasi yang didalam proses kerjanya sangat dipengaruhi oleh ego sektoral serta mengandalkan kegiatan politis apabila berhubungan antar unit akan melihat bahwa KM akan merugikan posisi dan kedudukan mereka baik secara individu maupun organisasi. Mereka melihat bahwa kekuatan mereka adalah terletak pada daya tawar dan pengaruh yang mereka dapatkan kerena kekhususan peran dan pengetahuan mereka.
Dari segi jenis pengetahuan, KM menjadi sulit diterapkan karena karakteristik dari organisasi tersebut yang lebih condong ke arah akumulasi pengetahuan tacit (Tacit Knowledge) daripada explicit. Banyak pengetahuanyang bersifat tacit daripda explicit dan itu adalah yang umum terjadi. Untuk itu organisasi menjadi sangat tergantung terhadap bantuan Teknologi untuk menterjemahkan konsep-konsep KM ini.
Dengan mengetahu jenis-jenis pengetahuan yang dimiliki diatas menentukan pengetahuan apa saja yang bisa dibagi dengan yang lain, serta usaha-usaha apakah, serta bantuan apakah yang diperlukan agar pengetahuan yang lebih bersifat tacit walaupun sulit masih tetap bisa dibagi untuk kepentingan pegawai yang lain.
Yang terakhir adalah karena inisiatif penerapan KM tidak memberikan dampak yang langsung dan terlihat sedangkan banyak strategi lain yang lebih pasti dan jelas dampaknya maka manfaat KM menjadi dipertanyakan. Keuntungan yang dicapai oleh organisasi berkat dilakukannya penerapan KM sulit dihubungkan langsung atas keberhasilan penerapan KM. KM memang sangat sulit untuk dihitung secara kuantitatif menyumbang langsung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Pada hakaketnya KM adalah pendukung dari kegiatan, sehingga keuntungan dari KM cenderung melebur dengan berbagai tujuan organisasi.
Beberapa masalah yang terjadi pada saat akan memutuskan penerapan KM diatas pada dasarnya bisa dihilangkan dan diselesaikan apabila organisasi memeperhatikan faktor-faktor kritis di bawah ini hadir (critical success factors):
1. Perlunya pimpinan yang visionaris dan sabar. KM merupakan suatu kegiatan terobosan yang kadang-kadang dilakukan secara dramatis. Untuk kepentingan tersebut pimpinan yang memiliki visi yang jelas mengenai kegunaan KM bagi organisasi diperlukan untuk pencapaian optimal dari KM. Visi dan kesabaran diperlukan untuk memberikan pemahaman terhadap setiap anggota organisasi tentang arti penting dari KM bagi kepentingan organisasi. Sabar dalam arti bahwa pimpinan tersebut tidak cepat putus asa dalam menghadapi resitensi serta kegagalan dalam penerapannya.
2. Diberikannya penghargaan formal dan informal. Kesediaan untuk memberikan pengetahuannya bagi orang lain hendaknya dimasukan kedalam komponen pengukuran kinerja dari pegawai. Kesediaan berbagi pengetahuan merupakan komponen dari kinerja. Selain itu kesuksesan sesorang dalam kerja dan kinerjanyanya hendaknya dihubungkan dengan siapa yang berkonstribusi terhadap keberhasilannya (dihubungkan dengan orang yang memberikan pengetahuan tersebut pertama kalinya kepada yang berhasil tersebut)
3. Publikasikan keberhasilan penggunaanya. Untuk mengurangi orang-orang yang resisten, organisasi hendaknya berusaha untuk mempublikasikan usaha-usaha yang menujukan keberhasilan dari praktek penerapan KM tersebut.
4. Memulai dengan menyesuikan dengan gaya dan budaya organisasi. KM hendaknya dilakukan secara bertahap dengan memulai dengan gaya dan budaya organisasi yang berlaku, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan yang dicapai perubahan terhadap gaya dan budaya organisasi bisa dirubah.. KM membutuhkan budaya dan gaya yang mendukung yaitu adanya budaya berbagi dan kerjasama.
5. Siapakan ruang dan waktu untuk berkembang. Dalam penerapannya, hendaknya tidak terlalu mudah untuk menilai bahwa program KM sudah gagal atau berhasil, beri waktu organisasi untuk bereskplorasi dan bereksperimen terhadap prkatek-praktek KM.
6. Hubungkan dengan Visi dan misi organisasi. Jadikan KM sebagai strategii organisasi yang terhubung dengan visi dan misi organisasi secara jelas sehingga semua kegaiatan yang ditujukan untuk pencapaian visi dan misi sekaligus mengarah kepada pencapaian tujuan dari pelaksanaan terbaik KM.

Selasa, 11 Desember 2012

TUGAS PERTEMUAN 8

NAMA : Anggit Wiyatmoko

NIM     : 2011-83-036

Pemrograman Shell

Yaitu menyusun atau mengelompokkan beberapa perintah shell (internal atupun eksternal command) menjadi kumpulan perintah yang melakukan tugas tertentu sesuai tujuan penyusunnya. Kelebihan shell di linux dibanding sistem operasi lain adalah bahwa shell di linux memungkinkan kita untuk menyusun serangkaian perintah seperti halnya bahasa pemrograman (interpreter language), melakukan proses I/O, menyeleksi kondisi, looping, membuat fungsi, dsb. adalah proses - proses yang umumnya dilakukan oleh suatu bahasa pemrograman, jadi dengan shell di linux kita dapat membuat program seperti halnya bahasa pemrograman, untuk pemrograman shell pemakai unix atau linux menyebutnya sebagai script shell.
Dasar Pemrograman Shell

Dasar - Dasar Shell Linux - Dunia linux atau keluarga unix jelas sangat berbeda bila dibandingkan dengan system operasi lain seperti Microsoft Windows. Mereka yang terbiasa dengan windows , tentu akan mengalami kesulitan ketika berhadapan dengan linux.Anda harus mengetahui beberapa istilah yang ada di dalamnya , dan salah satunya adalah Shell. Istilah ini sangat umum diperbincangkan , tapi banyak juga yang belum memahami secara pasti. Padahal shell merupakan tempat konfigurasi dan menjalankan / mengoperasikan linux.

Memahami Dasar - Dasar Shell Linux


Distro linux telah dikembangkan oleh para developer untuk membuat linux semakin cantik. Tujuannya agar linux digemari dan open source semakin memasyarakat. Sayangnya , kecantikan window manager seperti KDE dan Gnome kadang membuat lupa para penggemar linux tentang keberadaan shell. Padahal shell tidak hanya ditujukan untuk para admin , tetapi juga bagi para pengguna linux tanpa kecuali. Kegunaan shell adalah sebagai berikut :
  1. Pemakaian interaktif.
  2. Untuk mengontrol session Linux.
  3. Contohnya : setdir , mail directory , dan starup file
  4. Pemrograman. 
  5. Linux shell menyediakan sekumpulan instruksi khusus yang dapat digunakan untuk membuat program shell script.

Tidak seperti Windows, di dalam Linux tidak ada ekstensi khusus untuk suatu nama file yang dapat dijalankan termasuk file script. Suatu file script dapat memiliki ektensi dan dapat juga tidak memiliki ektensi. File dapat dijalankan atau tidak tergantung dari permission file tersebut. Suatu file dapat dijalankan bila memiliki permission x
  1. Menjalankan Script
    Untuk menjalankan Script, perintahnya adalah
Quote:
$ sh [/path/]NamaScript
sh dapat diganti dengan bash atau csh, sesuai dengan shell yang akan digunakan.

Bila file script tersebut mempunyai atribut executable, maka untuk menjalankan script tersebut dapat dilakukan dengan perintah
Quote:
$ [/path/]NamaScript
  1. Membuat Script

    Baris pertama setiap script sebaiknya memiliki pernyataan sebagai berikut
Quote:
#!/bin/bash
Isi baris tersebut menunjukkan bahwa script yang dibuat seharusnya dijalankan pada lingkungan shell bash

Berikut adalah contoh script untuk menampilkan pesan:
Quote:
$ vi HelloWorld.sh

#!/bin/bash
echo "Hello World"
  1. Menggunakan Variabel
    1. Pemberian Nama Variabel
      Di dalam dunia pemrograman, variabel merupakan komponen penting yang digunakan sebagai tempat penyimpanan data yang akan diproses. Pemberian Nama Variabel tidak diperbolehkan menggunakan tanda baca ataupun spasi.

      Contoh yang benar
Quote:
NamaBahasa
Nama_Lengkap
NILAI
Contoh yang salah
Quote:
Nama Bahasa
Nama/Lengkap
    1. Operasi Assignment
      Untuk memberi nilai (mengisi data) ke dalam variabel, Kita bisa menggunakan tanda = (sama dengan). Contoh:
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
Nama_Lengkap="Turbo Pascal"
Saat memberikan perintah assignment, tidak boleh ada spasi antara nama variabel dengan tanda sama dengan. Pemberian spasi akan menyebabkan variabel tersebut dianggap sebagai sebuah perintah.

Jika data yang dimasukkan bukan berupa angka (data untuk kalkulasi matematis), maka data tersebut harus diapit dalam tanda kutip ganda (") atau dengan tanda petik tunggal (').

Jika Kita ingin memasukan perintah-perintah Linux ke dalam variabel ini agar dapat dieksekusi, maka perintah tersebut harus diapit dengan tanda backquote (`).

Contoh
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
Versi=7
AdaDiManaSekarang=`pwd`
Dalam kasus tertentu, assignment seperti contoh di atas tidak dapat digunakan, misalnya karena penggunaan karakter seperti wildcard seperti "*", sehingga tidak memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika.
    1. Operasi Assignment dengan perintah Let
      Untuk itu, Kita bisa menggunakan perintah let sebagai pernyataan perintah untuk melakukan assignment. Contoh:
Quote:
let NamaBahasa="Pascal"
let x=100
let x=100+20
    1. Variabel Read Only
      Kadangkala Kita ingin agar variabel tersebut tidak boleh berubah isinya (constanta), maka variabel tersebut harus diberikan perintah readonly. Contoh penggunaannya
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
readonly NamaBahasa
Jika Kita mengubah suatu variabel read only, maka akan terjadi kesalahan karena variabel tersebut tidak dapat diubah.
    1. Menampilkan Variabel
      Untuk menampilkan variabel, Kita dapat menggunakan perintah echo. Nama Variabelnya sendiri harus didahului dengan tanda $. Perintahnya
Quote:
echo $NamaVariabel
. Contoh penggunaannya:
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
AdaDiManaSekarang=`pwd`

echo "Nama Bahasa Pemrograman yang digunakan "$NamaBahasa
echo "Lokasi direktori saat ini berada di "$AdaDiManaSekarang
Di atas telah disebutkan untuk data variabel dapat menggunakan tanda petik ganda (") dan tanda petik tunggal ('). Sebenarnya penggunaan tanda petik ini pada dasarnya adalah sama. Penggunaannya baru berbeda bila ada nama variabel di dalamnya. Contoh perbedaannya:
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
echo "Isi Variabel NamaBahasa $NamaBahasa"
echo 'Isi variabel NamaBahasa $NamaBahasa'

maka hasilnya adalah
Isi Variabel NamaBahasa Pascal
Isi Variabel NamaBahasa $NamaBahasa
Terlihat bahwa isi variabel akan ditampilkan pada saat diapit dengan tanda petik ganda. Agar isi variabel tidak digunakan (sama dengan menggunakan tanda petik tunggal), maka kita harus menggunakan tanda "\". Contoh penggunaannya:
Quote:
NamaBahasa="Pascal"
echo "Isi Variabel NamaBahasa \$NamaBahasa"
  1. Menerima data dari standar input
    Untuk membuat script Kita menjadi interaktif, maka script tersebut haruslah dapat menerima input dari standar input (misalnya: keyboard). Untuk menerima input, gunakan perintah read, contoh penggunaanya:
Quote:
echo "Masukan Nama Bahasa Pemrograman Favorit"
read NamaBahasa
echo "Ternyata bahasa pemrograman favorit Anda adalah "$NamaBahasa
  1. Perintah expr
    Perintah expr merupakan perintah yang digunakan untuk melakukan suatu evaluasi suatu ekspresi. Contoh penggunaannya:
Quote:
echo "Test "
expr "Test "
echo 10 + 1
expr 10 + 1
expr 10+1

maka hasilnya adalah
Test
Test
10 + 1
11
10+1
Jadi dengan menggunakan perintah expr, bila operasi aritmetika memiliki spasi maka yang ditampilkan adalah hasilnya. Tetapi bila tidak memiliki spasi maka akan ditampilkan sebagai string.

Hasil dari perintah expr tidak disimpan ke dalam variabel, tetapi langsung ditampilkan ke dalam standar output.

Sedangkan hasil dari perintah let disimpan dalam variabel, tetapi tidak ditampilkan ke dalam standar output.

Jika hasil dari perintah expr ingin disimpan ke dalam variabel, maka Kita harus menggunakan operator brave yang diikuti dengan perintah expr atau echo untuk menampilkan isi variabel tersebut.

Contoh:
Quote:
y=`expr 10 + 1`
echo $y
expr $y

maka hasilnya adalah
11
11


Pemakaian Variabel

Secara sederhana variabel adalah pengenal (identifier) berupa satuan dasar penyimpanan yang isi atau nilainya sewaktu-waktu dapat berubah baik oleh eksekusi program (runtime program) ataupun proses lain yang dilakukan sistem operasi. dalam dokumentasi ini saya membagi variabel menjadi 3 kategori:
  1. Environment Variable
  2. Positional Parameter
  3. User Defined Variable

Environment Variable

atau variabel lingkungan yang digunakan khusus oleh shell atau system linux kita untuk proses kerja system seperti variabel PS1, PS2, HOME, PATH, USER, SHELL,dsb...jika digunakan akan berdampak pada system, misalkan variabel PS1 yang digunakan untuk mengeset prompt shell pertama yaitu prompt tempat anda mengetikkan perintah - perintah shell (defaultnya "\s-\v\$"), PS2 untuk prompt pelengkap perintah, prompt ini akan ditampilkan jika perintah yang dimasukkan dianggap belum lengkap oleh shell (defaultnya ">"). anda dapat mengeset PS1 dan PS2 seperti berikut.
simpan dahulu isi PS1 asli system anda, sehingga nanti dapat dengan mudah dikembalikan
[anggit@linux$]PS1LAMA=$PS1
sekarang masukkan string yang diinginkan pada variabel PS1
[anggit@linux$]PS1="Hi ini Promptku!"
Hi ini Promptku!PS2="Lengkapi dong ? "
maka prompt pertama dan kedua akan berubah, untuk mengembalikan PS1 anda ke prompt semula ketikkan perintah
[anggit@linux$]PS1=$PS1LAMA
Jika anda ingin mengkonfigurasi prompt shell, bash telah menyediakan beberapa backslash karakter diantaranya adalah:
\a
ASCII bell character (07)
\d
date dengan format "Weekday Month Date" (misalnya "Tue May 26")
\e
ASCII escape character (033)
\H
hostname (namahost)
\n
newline (karakter baru)
\w
Direktory aktif
\t
time dalam 24 jam dengan format HH:MM:SS
dll
man bash:-)
contoh pemakaiannya:
[anggit@linux$]PS1="[\t][\u@\h:\w]\$"
agar prompt shell hasil konfigurasi anda dapat tetap berlaku (permanen) sisipkan pada file .bashrc atau .profile

Proses Input Output

Di dalam sebuah proses memerlukan Input dan Output. Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai eksekusi program yang sela njutnya disebut proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity).
Proses dalam Linux selalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output. Di dalam konteks Linux input / output adalah sebagai berikut :
  • Keyboard (input)
  • Layar (output)
  • Files
  • Structure data kernel
  • Peralatan I/O lainnya (misalnya network)

File Descriptor
Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan
melalui angka yang dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya. Tiga buah file descriptor standar yang lalu diciptakan oleh proses adalah :
  • 0 = keyboard (standart input)
  • 1 = layar (standart output)
  • 2 = layar (standart eror linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, Linux memanipulasi peralatan hardware dengan file.
STRUKTUR KONTROL
Struktur kondisional (kontrol) : IF and Else digunakan untuk mengeksekusi sebuah atau satu blok instruksi jika kondisi terpenuhi.
Bentuk_umun_Sintaks:
If(condition)statement;
Condition merupakan ekspresi yang dievaluasi.
Jika kondisi bernilai true, maka statement akan dijalankan.
Jika false, maka statement akan diabaikan dan program menjalankan instruksi selanjutnya.
Jika ada lebih dari satu instruksi yang akan dijalankan maka harus dibuat dalam blok instruksi dengan menggunakan tanda kurung kurawal {};
Dapat juga menggunakan keyword else, jika kondisi tidak terpenuhi.

Function

Shell Bash menyediakan cara mudah untuk membuat fungsi di dalam skrip. Fungsi dapat dibuat menggunakan salah satu dari dua cara: dengan menulis fungsi di dalam skrip yang juga memanggilnya, atau menulis suatu “library” yang hanya berisi fungsi-fungsi dan menyertakan pustaka tersebut ke dalam skrip yang memanggil fungsi. Pada pendekatan kedua, baris: . ./library.sh Diletakkan di awal skrip (sebelum fungsi-fungsi di dalam library.sh dipanggil). Sebagaimana pada bahasa lain, fungsi pada shell Bash juga dapat mengembalikan suatu nilai (boleh pula tanpa ada nilai yang dikembalikan). Fungsi dapat mengembalikan nilai dengan 3 cara:
Mengubah status dari satu atau lebih variabel
Menggunakan perintah exit untuk mengakhiri skrip shell
Menggunakan perintah return untuk mengakhiri fungsi dan mengembalikan nilaiyang dimasukkan ke bagian pemanggilan dari skrip   shell
Mirip bahasa C. Perintah exit menghentikan program dan perintah return mengembalikan kontrol ke pemanggil. Perbedaannya adalah fungsi shell tidak dapat mengubah parameternya, meskipun dapat mengubah parameter-parameter global.
Fungsi merupakan subprogram yang menerima masukan dan memmpunyai keluaran secara langsung sedangkan prosedure merupakan subprogram yang menerima masukan tetapi tidak memmpunyai keluaran secara langsung.
berikut contoh program menggunakan fungsi
Menjalankan dua aplikasi secara bersamaan tetapi dengan menggunakan threading

Array

adalah kumpulan variabel dengan tipe sejenis, dimana array ini merupakan feature Bash yang cukup indah :-) dan salah satu hal yang cukup penting dalam bahasa pemrograman, anda bisa membayangkan array ini sebagai tumpukan buku - buku dimeja belajar. lebih jelasnya sebaiknya lihat dulu contoh script berikut:
#!/bin/bash
#array1
 
buah=(Melon,Apel,Durian);
echo ${buah[*]};
Hasilnya:
[anggit@linux$]./array1.
Melon,Apel,Durian
anda lihat bahwa membuat tipe array di Bash begitu mudah, secara otomatis array buah diciptakan dan string Melon menempati index pertama dari array buah, perlu diketahui bahwa array di Bash dimulai dari index 0, jadi array buah mempunyai struktur seperti berikut:
buah[0] berisi Melon
buah[1] berisi Apel
buah[2] berisi Durian
0,1,2 adalah index array, berarti ada 3 elemen pada array buah, untuk menampilkan isi semua elemen array gunakan perintah subtitusi seperti pada contoh diatas, dengan index berisi "*" atau "@". dengan adanya index array tentunya kita dapat mengisi array perindexnya dan menampilkan isi array sesuai dengan index yang diinginkan.













Arsip Blog